Guru Sebagai Inspirator Siswa

Tips menjadi guru yang menjadi inspirasi siswanya :
Berpenampilan bukan berarti harus norak. Tapi sesuaikan
dengan kepribadian anda. Mulai dari model rambut, cara berpakaian. Meski guru
punya seragam formal, tetapi dengan sedikit perubahan bisa membuat sensasi dan
aura yang berbeda.
Hindari bersikap pasif apabila bertemu dengan siswa anda.
Bolehlah sedikit caper asal tidak terlalu kelihatan sok akrab. Mungkin dengan
senyum ceria, dan menggunakan bahasa yang layaknya anak muda gunakan pasti
murid bisa lebih akrab. Jadi lebih bisa menjadi teman bagi muridnya.
- Jangan pernah
anggap diri anda sebagai Guru
Anggaplah diri anda sebagai teman, sahabat , bahkan orang
tua bagi siswa-siswi anda sehingga nanti akan menimbulkan stimulan respon yang
positif dari peserta didik baik dalam pelajaran di kelas maupun di luar kelas.
- Up to Date
terhadap informasi
Up to date terhadap hal-hal yang berkaitan dengan siswa
anda, jangan menjadi KuPer (Kurang Pergaulan) karena Guru dimata siswa adalah
sumber segala informasi sehingga bila seorang Guru tergolong KuPer maka rasa
respect dan hormat siswa kepada Guru juga hilang.
- Penggunaan bahasa
yang lugas dan jelas
Saat mengajar pastikan anda menguasai materi yang akan
anda ajarkan, sehingga anda bisa lebih mengambil inti pelajaran dan bisa
membuang suatu penjelasan yang mungkin bisa membuat siswa stress. Yang penting
belajarlah berbicara sendiri tentang pelajaran anda sebelum pelajaran
diajarkan. Jangan terlalu menggunakan bahasa yang formal terus, siswa-siswa
gaul.
Ini merupakan hal pokok terbesar dalam dunia pendidikan.
Mengatasi siswa yang nakal dan pula kurang pinter. Hadapilah siswa tersebut
tapi jangan dimarahi, dibiarkan, atau dipukul. Siswa juga manusia. Tanpa sadar
Guru dulu juga pasti pernah nakal. Cara ngatasinnya kenali psikologis dan
tingkah lakunya. Siswa nakal harusnya gunakan ‘ancaman’ ringan yang menimbulkan
efek jera bagi siswa tersebut. Contoh : “hayooo, kerjain soal ini atau disuruh
berdiri dihalaman beberapa waktu” naah siswa pasti tidak mau disuruh seperti
itu lagi, Setelah itu dekati siswa tersebut dan ajarkan kembali materi secara perlahan.
Pasti siswa tersebut lebih termotivasi.
- Tidak bersifat
kaku dan otoriter
Dengan memberikan Reward and Puishment yang sesuai dengan
kemampuan siswa. .Berikan penghargaan yang sederhana saja dan tidak berlebihan.
Guru cenderung mendekati dan membanggakan siswa terpandai
dan teraktif. Itu kesalahan umum guru. Dari semua siswa tentu ada yang aktif
dan ada juga yang pasif, ada yang pintar dan ada yang kurang pintar. Ketahuilah
bahwa tidak semua orang memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda, sekalipun
dalam suatu ruang pembelajaran yang sama. Berikan pendekatan pada siswa
menengah kebawah dengan cara sering menunjuk untuk mengerjakan soal
kedepan, Meski tidak bisa tetap ajari
pelan-pelan dan sabar. Siswa menengah kebawah yang pasif pasti lebih
termotivasi apabila mereka dianggap ada. Yang pintar usahakan diminta bisa
lebih berbaur dengan yang menengah kebawah dengan membuat kelompok belajar.
- Berikan materi
pelajaran yang tidak membosankan
Terutama mengaitkan antara pelajaran dengan pengalaman
sehari-hari sehingga peserta didik dapat mengerti bahwa materi yang
dipelajarinya memang penting dan bermanfaat.
- Gunakan Model dan
Media Pembelajaran yang bervariasi
Terutama yang berpedoman pada PAIKEM sehingga dapat
memberikan suasana yang menyenangkan bagi siswa..
Era sekarang sarat dengan perkembangan teknologi. Untuk
itu alangkah baiknya jika di sekolah ada fasilitas, misalnya komputer/laptop,
LCD proyektor gunakan sering-sering agar siswa lebih tertarik. Gunakan power
point atau flash player. Sesekali siswa juga diminta untuk menggunakannya,
ketika mempresentasikan laporan hasil diskusi stau penelitian. Dijamin siswa
lebih senang dan lebih termotivasi.
Berikan motivasi kepada siswa dengan kata bijak dan
pengalaman dari tokoh yang awalnya bodoh tapi bisa menjadi seorang jenius. siswa pasti tertarik, Cari dari berbagai
sumber agar tidak bosan dan tidak kehabisan kata-kata
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment